Lingkungan Kerja yang Tidak Bersahabat: Cara Mengidentifikasi, Melaporkan & Mengatasinya

Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan kompetitif saat ini, memiliki tempat kerja yang positif dan aman sangatlah penting. Sayangnya, di beberapa tempat kerja, hal ini justru sebaliknya, sehingga berdampak negatif pada kesejahteraan karyawan.

Lingkungan kerja yang tidak bersahabat adalah masalah serius yang memengaruhi banyak karyawan dan dapat menyebabkan bahaya fisik dan emosional. Baca terus untuk mengetahui segala sesuatu tentang lingkungan kerja yang tidak bersahabat, termasuk apa itu, bagaimana mengidentifikasinya, dan apa yang harus dilakukan jika Anda berada di dalamnya.

Apa yang dimaksud dengan lingkungan kerja yang tidak bersahabat?

Lingkungan kerja yang tidak bersahabat adalah tempat kerja di mana karyawan mengalami perilaku yang tidak disukai dan menyinggung perasaan. Hal ini dapat mencakup diskriminasi, pelecehan, atau penindasan, yang menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi, tidak bersahabat, atau kasar.

Perilaku ini dapat didasarkan pada berbagai faktor, termasuk ras, jenis kelamin, usia, agama, kecacatan, atau orientasi seksual, dan dapat mengganggu kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaan mereka.

Lingkungan kerja seperti itu dapat secara signifikan berdampak pada kesehatan mental dan fisik karyawan, yang mengakibatkan banyak konsekuensi.

Jenis-jenis perilaku yang tidak bersahabat

Lingkungan kerja yang tidak bersahabat dapat terjadi melalui berbagai bentuk perilaku yang tidak bersahabat, seperti

1. Agresi verbal

Agresi verbal dapat berupa teriakan, meremehkan, panggilan nama, atau komentar yang menghina karyawan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan mengintimidasi.

2. Agresi fisik

Agresi fisik, seperti memukul, mendorong, atau mengancam akan menyakiti fisik, adalah jenis perilaku bermusuhan lainnya yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan bahkan dapat mengakibatkan cedera fisik.

3. Vandalisme

Meskipun tidak terlalu sering dikaitkan dengan lingkungan kerja yang tidak bersahabat, Vandalisme masih dapat menjadi bentuk perilaku tidak bersahabat jika ditujukan kepada karyawan atau properti pribadi mereka.

Vandalisme dapat mencakup tindakan seperti mencoret-coret ruang kerja karyawan, merusak properti pribadi mereka, atau bahkan menguntit mereka di luar tempat kerja.

Dampak lingkungan kerja yang tidak bersahabat terhadap karyawan

Dampak dari lingkungan kerja yang tidak bersahabat bisa sangat banyak - bisa menimbulkan berbagai masalah yang mengarah pada ketidakpuasan karyawan, kurangnya keterlibatan dan produktivitas. Mari kita selami lebih dalam untuk mengetahui dampak utama dari lingkungan seperti itu:

1. Penurunan produktivitas

Salah satu dampak utama dari lingkungan kerja yang tidak bersahabat adalah bahwa hal itu dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Lingkungan seperti itu sering kali menyebabkan stres dan kelelahan yang berlebihan dan juga dapat berujung pada depresi, kecemasan, atau kelelahan.

Karyawan dapat merasa terdemotivasi dan mungkin merasa sulit untuk menyelesaikan tugas mereka atau bekerja secara maksimal.

2. Komplikasi kesehatan mental

Stres, intimidasi, atau pelecehan yang terus menerus dapat membahayakan kesehatan mental dan emosional karyawan. Lingkungan kerja yang berbahaya seperti itu dapat berdampak pada karyawan dalam jangka panjang. Hal ini dapat menciptakan kurangnya kepercayaan dan motivasi, menyebabkan mereka menarik diri dari rekan kerja dan tugas-tugasnya.

3. Lingkungan kerja yang tidak nyaman

Sulit bagi karyawan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka ketika lingkungan kerja tidak nyaman. Lingkungan seperti itu dapat diakibatkan oleh agresi verbal atau fisik, yang berdampak pada kesehatan karyawan.

Sebuah organisasi dapat menghadapi tingkat pergantian karyawan yang tinggi dan merusak reputasi serta produktivitas perusahaan jika situasi ini terus berlanjut.

Ada dampak hukum yang serius jika terjadi lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Pemberi kerja harus menyadari situasi seperti itu dan menerapkan langkah-langkah yang relevan untuk menghindari lingkungan yang berbahaya. Implikasi hukum terutama dapat diklasifikasikan ke dalam dua faktor:

1. Kelas yang dilindungi

Di bawah kelas yang dilindungi, lingkungan kerja yang tidak bersahabat tercipta ketika ada diskriminasi terkait ras, jenis kelamin, usia, agama, atau disabilitas. Alasan di balik diskriminasi tersebut dapat berupa pelecehan seperti pelecehan verbal, fisik, atau bahkan pelecehan seksual.

Konstitusi India melarang diskriminasi berdasarkan ras, agama, kasta, jenis kelamin, atau tempat lahir. Undang-Undang Remunerasi yang Setara tahun 1976 melarang diskriminasi dalam hal gaji berdasarkan jenis kelamin.

Karyawan juga dapat mengajukan pengaduan ke pengadilan tenaga kerja atau pengadilan perdata, untuk mencari upaya hukum atas diskriminasi dan pelecehan berdasarkan kelas yang dilindungi. Pengadilan dapat memberikan kompensasi, pemulihan, dan upaya hukum lainnya kepada korban jika pengadilan memutuskan bahwa pemberi kerja bersalah melakukan diskriminasi atau pelecehan.

2. Pelecehan berat

Pelecehan disebut parah jika sudah melewati batas-batas perilaku di tempat kerja yang pantas. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat jika pelecehan terus berlanjut atau diulangi. Pelecehan seksual yang meluas juga dapat menyebabkan tekanan mental yang luar biasa, sehingga memaksa korban untuk meninggalkan pekerjaannya atau bahkan menyerah pada kariernya.

Karyawan yang mengalami situasi seperti itu dapat mengajukan keluhan kepada Komite Pengaduan Internal (ICC) yang dibentuk oleh pemberi kerja berdasarkan Undang-Undang Pelecehan Seksual terhadap Perempuan di Tempat Kerja (Pencegahan, Larangan, dan Ganti Rugi), 2013.

Undang-undang ini melindungi dari pelecehan seksual di tempat kerja, termasuk pelecehan berdasarkan identitas gender, orientasi seksual, atau disabilitas.

Bagaimana cara mengidentifikasi & melaporkan lingkungan kerja yang tidak bersahabat?

Mengidentifikasi dan melaporkan lingkungan kerja yang tidak bersahabat sangat penting untuk menjaga tempat kerja yang aman dan mendukung. Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengidentifikasi dan melaporkan lingkungan seperti itu:

1. Mengidentifikasi lingkungan kerja yang beracun

Lingkungan kerja yang beracun dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanda-tanda dan pola perilaku tertentu. Tidak adanya batasan dalam bekerja atau memperlakukan orang lain dengan hina dapat menjadi indikator utama lingkungan yang tidak bersahabat.

Jika Anda mempertanyakan perasaan, persepsi, atau kewarasan Anda sendiri, maka itu mungkin karena Anda sedang disorot. Gaslighting bisa sangat berbahaya bagi inklusi dan kesetaraan di tempat kerja. Anda juga dapat mengidentifikasi lingkungan yang beracun dengan menilai kurangnya rasa hormat atau dukungan, konflik yang sering terjadi, dan adanya pelecehan, diskriminasi, atau penindasan.

2. Note details about harassment

Jika Anda menyaksikan atau mengalami pelecehan, penting untuk mendokumentasikan detailnya. Menuliskan situasi - apa yang terjadi, siapa yang terlibat, dan kapan serta di mana hal itu terjadi - dapat sangat membantu. Informasi ini dapat membantu Anda dalam melaporkan kejadian tersebut kepada bagian SDM atau manajemen organisasi.

3. Melaporkan perilaku kepada manajemen atau orang yang bersangkutan

Jika Anda menghadapi lingkungan kerja yang tidak bersahabat, berbicara dan bukannya diam saja terhadap situasi yang ada adalah hal yang penting. Bahkan, mengambil tindakan segera dengan melaporkan perilaku tersebut kepada manajemen atau orang yang bersangkutan seperti bagian SDM dapat memberikan hasil yang efektif.

Pelaporan situasi yang tepat dapat membantu memulai penyelidikan terhadap situasi tersebut, atau pemberi kerja Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

4. Menindaklanjuti & angkat bicara mengenai masalah tersebut

Setelah melaporkan masalah, menindaklanjuti dengan pihak HR atau manajemen adalah penting untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil. Anda dapat mengirim email kepada pihak terkait dengan menguraikan masalahnya. Email juga berfungsi sebagai bukti tindakan yang diambil oleh organisasi Anda. Jika situasinya tidak terselesaikan, Anda harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan manajemen yang lebih tinggi atau mencari nasihat hukum.

Tanggung jawab pemberi kerja terkait lingkungan kerja yang tidak bersahabat

Sebagai pemberi kerja, Anda harus memastikan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan. Aspek-aspek utama yang perlu Anda patuhi atau tetapkan untuk melakukan hal ini adalah:

1. Menciptakan lingkungan yang ramah di ruang kerja

Merupakan tanggung jawab pemberi kerja untuk menjaga tempat kerja yang bebas dari permusuhan. Untuk itu, diperlukan upaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah di tempat kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan perilaku positif, menghormati semua orang, mempraktikkan sikap mendengarkan secara aktif, membina hubungan karyawan yang sehat, dan mendorong komunikasi yang terbuka.

2. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan tim

Team building adalah bagian penting dari sebuah organisasi dan dapat membantu meningkatkan kerja sama tim, mengurangi konflik serta membangun komunikasi dan kolaborasi. Dengan mengadakan tantangan membangun tim seperti olahraga, ruang pelarian, permainan pemecah kebekuan, dan trivia, ikatan antar karyawan dapat meningkat secara signifikan, sehingga menghilangkan kemungkinan lingkungan kerja yang tidak bersahabat.

3. Jadilah pendengar yang baik & selesaikan masalah setiap karyawan

Salah satu tanda atasan yang baik adalah mereka adalah pendengar yang baik. Terutama dalam kasus lingkungan kerja yang tidak bersahabat, sangat penting untuk secara aktif mendengarkan karyawan dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Pemberi kerja dapat mengatur rasio bicara dan mendengarkan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka.

Mereka juga dapat menerapkan ide-ide kreatif yang direkomendasikan oleh karyawan dan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik antar karyawan

4. Mengambil tindakan yang memadai terhadap perilaku yang salah

Untuk menghadapi lingkungan kerja yang tidak bersahabat atau perilaku yang mengganggu, pemberi kerja harus mengambil tindakan yang tepat. Hal ini dapat dilakukan melalui investigasi yang tepat yang diikuti dengan mengambil tindakan korektif atau pendisiplinan atau bahkan tindakan hukum terhadap pelaku yang salah.

Yang paling penting, dengan mengambil tindakan terhadap perilaku yang salah, kesadaran yang memadai dapat disebarkan sehingga tindakan atau perilaku yang salah tidak akan terulang kembali.

Bagaimana cara mencegah lingkungan kerja yang tidak bersahabat?

Penting untuk mengambil tindakan tegas untuk mencegah lingkungan kerja yang berbahaya. Sebagai pemberi kerja, Anda dapat menjaga tempat kerja yang aman dan menghilangkan ruang lingkup toksisitas. Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mencapai hal ini adalah:

1. Kebijakan anti-pelecehan yang kuat

Kebijakan anti-pelecehan dalam sebuah organisasi dapat membantu membangun lingkungan yang bebas dari segala bentuk pelecehan. Kebijakan ini harus jelas dan mencakup apa saja yang termasuk pelecehan, bagaimana cara melaporkannya, dan konsekuensi atas pelanggaran kebijakan tersebut.

Semua karyawan harus benar-benar mematuhi kebijakan ini dan selalu memperlakukan rekan kerja mereka dengan hormat. Dengan menerapkan langkah ini, organisasi dapat mengambil langkah maju dalam menjaga tempat kerja yang aman bagi semua karyawan.

2. Menyiapkan sel pengaduan

Sebuah sel anti-keluhan di mana karyawan dapat dengan aman melaporkan pelecehan atau diskriminasi dapat menjadi pengubah keadaan. Sel ini harus terdiri dari anggota yang tidak memihak sehingga ketika seorang karyawan melaporkan lingkungan kerja yang beracun di mana pelanggaran atau pelecehan terjadi, tindakan yang tepat dapat diambil.

Yang paling penting, sel ini harus mudah diakses oleh karyawan, dan harus menanggapi keluhan dengan serius, yang mengarah ke lingkungan kerja yang aman.

3. Melaksanakan program pelatihan

Program pelatihan sangat penting bagi setiap organisasi untuk tumbuh dan berkembang. Program-program semacam itu memainkan peran penting dalam mendidik karyawan tentang pelecehan di tempat kerja, dampaknya, dan bagaimana hal itu dapat dicegah.

Sebagai pemberi kerja, Anda harus memastikan bahwa program-program ini wajib diikuti dan memandu karyawan dalam melaporkan insiden pelecehan atau diskriminasi.

4. Sumber Daya Manusia & manajemen yang proaktif

SDM dan manajemen harus proaktif dalam mencegah lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Dengan menciptakan kebijakan pintu terbuka, karyawan dapat menyampaikan kekhawatiran tanpa takut akan adanya pembalasan. Kebijakan seperti ini terbukti sangat mendukung karyawan di mana mereka dapat membela diri mereka sendiri.

Selain itu, proses yang tegas harus dibuat untuk menyelidiki keluhan, diikuti dengan tindakan yang diperlukan untuk menghukum kesalahan.

5. Menciptakan budaya yang mengutamakan orang

Salah satu kriteria utama untuk menghindari lingkungan kerja yang berbahaya adalah dengan berfokus pada penciptaan budaya yang memprioritaskan kesejahteraan dan keselamatan karyawan. Sebagai pemberi kerja, Anda perlu berinvestasi dalam menciptakan budaya yang mengutamakan manusia; Anda dapat melakukannya dengan mempromosikan nilai-nilai seperti rasa hormat, empati, dan inklusivitas, serta mengakui dan menghargai perilaku positif.

Menjaga transparansi dan komunikasi yang tepat sangat penting untuk menciptakan budaya kerja yang sehat.

Kesimpulan

Lingkungan kerja yang tidak bersahabat dapat membahayakan kesehatan mental dan fisik karyawan, yang menyebabkan penurunan produktivitas dan tingkat pergantian karyawan yang tinggi. Karyawan perlu mengidentifikasi lingkungan kerja yang berbahaya dan mengambil langkah-langkah tertentu untuk melindungi diri mereka sendiri, seperti yang disoroti dalam artikel ini.

Pemberi kerja juga harus menerapkan langkah-langkah yang memadai untuk mencegah lingkungan kerja yang negatif melalui tinjauan dan evaluasi rutin. Oleh karena itu, lingkungan kerja yang aman dapat dipertahankan dalam organisasi dengan mengikuti kode etik.