Di halaman ini

Selama pandemi COVID-19, banyak pekerja yang dirumahkan, sehingga banyak yang merasa terisolasi dan tidak memiliki pekerjaan. Ini adalah waktu yang melelahkan, penuh dengan ketidakpastian, dan dampak dari tidak bekerja dapat memengaruhi kesejahteraan mental karyawan Anda.

Menghadapi tantangan yang dihadapi oleh karyawan yang dirumahkan bisa jadi menakutkan, tetapi bukan tidak mungkin. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa cuti adalah tindakan sementara dan bukan jangka panjang.

Jadi, rencana cuti dan redundansi untuk HR harus dibuat untuk memastikan bahwa mereka mendukung karyawan selama periode ini. Di bawah ini kami akan membahas pentingnya mendukung karyawan Anda, bagaimana menavigasi masa-masa yang tidak pasti, dan mengatasi tantangan yang mungkin Anda hadapi.

Pentingnya mendukung karyawan yang sedang cuti

💡
Menurut penelitian yang dilakukan oleh SimplyHealth dan CIPD, 60% organisasi melaporkan adanya peningkatan kondisi kesehatan mental yang umum terjadi, seperti kecemasan dan depresi, di antara karyawan dalam setahun terakhir. CIPD memperkirakan bahwa hal ini akan semakin meningkat selama pandemi.

Redundansi selama cuti dapat menjadi hal yang sangat menakutkan dan membuat karyawan stres. Oleh karena itu, sangat penting untuk membantu mereka sebisa mungkin. Karyawan perlu mengetahui bahwa mereka masih dihargai dan merupakan bagian penting dari perusahaan.

Mendukung karyawan yang sedang cuti membantu mereka merasa tidak sendirian. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk merasa menjadi bagian dari perusahaan. Kesehatan dan kesejahteraan karyawan Anda harus menjadi prioritas utama sebagai pemberi kerja.

Mendukung karyawan Anda memiliki banyak tantangan saat mereka melewati masa-masa ketidakpastian. Memang mudah untuk membuat janji terlalu cepat, namun Anda harus memastikan bahwa mereka merasa didukung selama masa ini. Ingat, mereka akan merasa takut dan terisolasi - terutama jika mereka telah bekerja di perusahaan untuk sementara waktu.

Bagaimana cara memberikan bantuan redundansi bagi karyawan selama masa-masa yang tidak menentu ini?

Bagaimana organisasi dapat mendukung kesejahteraan karyawan dengan adanya berita cuti dan pengurangan karyawan di masa-masa yang tidak menentu ini? Berikut ini adalah cara-cara untuk melakukannya secara efisien:

1. Berkomunikasi dengan karyawan Anda

Anda harus terbuka dan transparan dengan karyawan Anda di setiap langkahnya. Sebaiknya Anda memberi tahu mereka mengapa Anda harus memutuskan dan mengapa mereka dipilih untuk cuti. Komunikasi ini akan mencegah penyebaran informasi yang salah, sehingga menimbulkan lebih banyak kekhawatiran dan memastikan bahwa karyawan Anda mengetahui apa yang sedang terjadi.

2. Yakinkan karyawan Anda

Bagi sebagian karyawan, cuti berarti ketidakpastian tentang masa depan keuangan mereka. Pengusaha harus memperhatikan kekhawatiran ini dan meyakinkan staf mereka bahwa tindakan ini hanya bersifat sementara dan bahwa kontribusi mereka terhadap bisnis masih berharga.

3. Mendorong melalui program bantuan karyawan

Karyawan yang dirumahkan masih memiliki akses ke Program Bantuan Karyawan (EAP) yang disediakan. EAP membantu kesejahteraan finansial dan menyediakan layanan konseling EAP, yang berguna bagi karyawan yang dirumahkan. EAP adalah cara terbaik untuk mendorong karyawan Anda dan membuat mereka tetap termotivasi selama masa-masa yang tidak menentu.

4. Membantu mengembangkan keterampilan

Karyawan yang dirumahkan masih diizinkan untuk mendapatkan pelatihan yang diberikan kepada mereka. Kursus yang dipindahkan secara online dan karyawan yang dirumahkan memiliki lebih banyak waktu dapat membantu mengembangkan keterampilan baru.

Jika Anda memberikan pelatihan untuk karyawan yang masih bekerja, memberikan undangan kepada karyawan yang dirumahkan adalah ide yang bagus. Beberapa organisasi, seperti Albertsons Companies, bahkan telah bermitra dengan perusahaan besar lainnya untuk menawarkan pekerjaan paruh waktu kepada karyawan yang dirumahkan.

Menginspirasi karyawan untuk cuti dan cuti sukarela

Saat karyawan cuti, mereka akan memiliki lebih banyak waktu. Merupakan ide yang bagus untuk mendorong mereka menjadi sukarelawan di badan amal atau tempat penampungan setempat. Hal ini tidak hanya akan membantu organisasi, namun juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental karyawan.

💡
Menurut sebuah studi oleh Greater Good Magazine, menjadi sukarelawan dapat membantu masalah kesehatan mental karyawan dan meningkatkan pandangan hidup seseorang. 

Sangat baik untuk menginspirasi karyawan Anda untuk membantu orang lain di saat-saat yang tidak menentu. Dibandingkan dengan orang yang tidak menjadi sukarelawan, orang yang menjadi sukarelawan merasa lebih puas dengan kehidupan mereka

1. Selalu berikan informasi terbaru kepada karyawan

Karyawan yang cuti mungkin merasa terisolasi dan terputus, jadi Anda harus terus memberi mereka informasi terbaru tentang perusahaan dan bagaimana kinerjanya. Anda juga perlu memberi kabar terbaru kepada mereka ketika Anda yakin mereka dapat kembali bekerja.

Jadwalkan panggilan telepon dengan karyawan Anda dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Hal ini akan membuat mereka merasa bahwa mereka masih menjadi bagian dari perusahaan, tidak merasa ditinggalkan atau dilupakan.

2. Membangun kepercayaan karyawan

Karyawan yang merasa didukung oleh atasannya akan mengembangkan hubungan dan kepercayaan yang lebih kuat. Anda harus menempatkan karyawan Anda sebagai pusat dari cara Anda menjalankan bisnis, karena biasanya bisnis seperti inilah yang akan berkembang.

Membangun kepercayaan bukan berarti tidak membuat keputusan yang sulit seperti menghindari redudansi, namun lebih kepada mengkomunikasikan hal ini dengan karyawan. Karyawan akan sangat menghargai jika atasan mereka berterus terang kepada mereka tentang bisnis, bahkan dengan masalah yang besar sekalipun.

3. Dengarkan karyawan Anda

Cuti memiliki dampak yang berbeda bagi setiap karyawan. Anda harus memahami siapa saja yang terkena dampaknya dan bagaimana Anda dapat mendukung mereka. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, EAP berguna untuk memastikan bahwa dukungan diberikan.

Doronglah karyawan Anda untuk menghadiri sesi konseling dan membuat daftar masalah yang mereka hadapi. Jika mereka berjuang dengan kesejahteraan sosial mereka, seperti merasa terisolasi, tanyakan kepada mereka bagaimana mereka ingin diikutsertakan. Mendapatkan umpan balik dan wawasan mereka adalah salah satu cara terbaik untuk menentukan bagaimana Anda dapat mendukung mereka.

Menghadapi tantangan

Menempatkan karyawan yang sedang cuti memiliki banyak tantangan. Berikut ini beberapa cara untuk memastikan bahwa Anda melakukan yang terbaik untuk mendukung karyawan Anda meskipun ada kesulitan.

1. Menempatkan penekanan pada keamanan kerja

Sering kali sulit untuk menunjukkan keamanan kerja selama masa-masa ketidakpastian. Namun, sangat penting untuk menunjukkan kepada karyawan Anda bahwa Anda berusaha mempertahankan mereka agar tetap bekerja.

💡
Menurut pelacak COVID19 dari perusahaan riset Populous Group, 72% karyawan yang dirumahkan dengan pengurangan jam kerja atau cuti sementara khawatir tentang keamanan pekerjaan mereka di masa depan. Seperlima karyawan dalam kelompok usia 35-44 tahun menyatakan bahwa mereka "sangat khawatir 😣" tentang keamanan pekerjaan.

Sangat penting untuk menyoroti semua hal positif dari skema cuti. Misalnya, mungkin bisnis Anda dapat menghindari redundansi dengan berpartisipasi dalam skema cuti.

Karyawan Anda mungkin tidak mengetahui hal ini kecuali Anda memberitahukannya. Ingatkan karyawan bahwa ini adalah solusi sementara dan pada saatnya nanti, mereka akan dapat kembali bekerja. Meskipun demikian, jangan terlalu cepat membuat janji yang Anda rasa tidak dapat Anda tepati.

2. Rencanakan ke depan

Situasi saat ini tidak akan berlangsung selamanya, jadi sebaiknya Anda membuat rencana ketika karyawan yang dirumahkan kembali bekerja. Menyiapkan sesi tatap muka di mana Anda mendiskusikan tentang kembali bekerja akan membantu memudahkan mereka kembali ke lingkungan tempat kerja.

Tujuan Anda adalah untuk membuat hari-hari pertama mereka di kantor menjadi lebih nyaman. Tanyakan bagaimana perasaan mereka dan yakinkan mereka untuk segera kembali ke peran mereka.

3. Cobalah untuk menemukan struktur

Bagi banyak karyawan, pekerjaan memberikan struktur pada kehidupan sehari-hari mereka. Mereka memiliki rutinitas sehari-hari, termasuk pergi ke kantor. Jika hal itu tidak ada, mereka mungkin menghadapi beberapa tantangan dengan produktivitas dan tujuan.

Karyawan perlu didorong untuk menemukan struktur dalam kondisi cuti mereka. Blogger gaya hidup Rhianna Olivia memberikan beberapa tips untuk tetap produktif saat cuti. Ia menekankan bahwa karyawan yang sedang cuti harus memiliki rutinitas mingguan dan harian, sehingga mereka tidak merasa seperti mengambil tiga langkah mundur.

4. Kesehatan mental karyawan harus menjadi prioritas

Selama masa-masa yang tidak menentu, kesehatan mental sering kali terabaikan. Namun, Anda harus menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas dan memerangi perasaan demotivasi, ketidakmampuan, dan harga diri yang rendah.

Cara yang berguna untuk membuat karyawan Anda tetap termotivasi adalah dengan mendorong mereka membuat tujuan SMART untuk diri mereka sendiri. SMART adalah singkatan dari tujuan yang spesifik, dapat dikelola, dapat dicapai, realistis, dan terikat waktu. Dengan tujuan SMART, mereka akan memiliki cara yang terstruktur untuk tetap termotivasi dan bekerja pada pengembangan diri mereka.

5. Membuat kembali ke tempat kerja dengan mudah

Karyawan mungkin merasa cemas untuk kembali bekerja, beberapa bahkan menderita"demam cuti". Jadi, Anda perlu memastikan bahwa proses kembali bekerja berjalan semulus dan semudah mungkin.

Ingatlah, karyawan telah keluar dari rutinitas mereka yang biasa selama beberapa waktu. Oleh karena itu, Anda perlu membiasakan mereka dengan berbagai hal secara perlahan. Ini semua tentang memastikan bahwa karyawan Anda merasa nyaman dan siap untuk kembali bekerja.

Dengan virus yang masih beredar, Anda harus memastikan bahwa karyawan Anda merasa aman untuk kembali bekerja.

💡
Menurut survei YouGov, 4 dari 10 orang khawatir untuk kembali bekerja di bawah COVID-19. 

Jadi, pastikan Anda memiliki semua prosedur keselamatan yang tepat sehingga karyawan Anda dapat merasa lebih nyaman dan aman di tempat kerja.

Kesimpulan

Meskipun cuti dan redundansi menimbulkan ketidakpastian dan perasaan terisolasi, ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa karyawan Anda selalu merasa didukung. Ketika ada hal-hal yang tidak diketahui, Anda harus menjaga saluran komunikasi tetap terbuka dengan karyawan Anda dan menyemangati mereka dengan cara-cara kecil.

Jutaan pekerja yang sedang cuti menghadapi tantangan yang unik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mohon gunakan kesempatan ini untuk menyemangati karyawan Anda agar tetap bertahan hingga mereka dapat kembali bekerja.

Unduh Panduan untuk Menguasai Tunjangan & Manfaat Karyawan untuk Membangun Tenaga Kerja yang Terlibat.
Pelajari bagaimana