Daftar Isi

Sektor TI, yang dikenal dengan sifatnya yang serba cepat dan inovasi yang konstan, tumbuh subur dengan semangat dan dedikasi tenaga kerjanya. Namun, sektor ini menghadapi serangkaian tantangan yang unik dalam hal keterlibatan karyawan. 

Tim TI yang sangat terampil dan termotivasi dapat menjadi pengubah permainan bagi organisasi mana pun, namun statistik menunjukkan hal yang memprihatinkan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gallupterungkap bahwa hanya 15% karyawan di sektor TI yang menganggap diri mereka terlibat dalam pekerjaan mereka, sangat kontras dengan tingkat keterlibatan 30% di industri lain. Angka-angka ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan di sektor TI.

Oleh karena itu, dalam blog ini, kami akan mengeksplorasi aspek-aspek penting dari keterlibatan karyawan di industri TI dan memberikan solusi praktis untuk mengatasi tantangan ini. Manfaat keterlibatan karyawan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menurunkan tingkat pergantian karyawan, budaya kerja yang lebih inovatif, dan tim yang antusias yang siap menghadapi tantangan teknologi di masa depan. 

Mari selami dan temukan cara menumbuhkan budaya keterlibatan dalam industri TI.

12 Strategi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan di sektor TI

Berikut adalah 12 strategi paling efektif untuk meningkatkan keterlibatan karyawan di sektor TI.

1. Mempromosikan peluang pembelajaran dan pengembangan

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan keterlibatan karyawan di sektor TI adalah dengan memberikan kesempatan belajar dan pengembangan. Para profesional TI berkembang dengan pembelajaran yang berkelanjutan, karena teknologi berkembang dengan cepat. Perusahaan yang berinvestasi dalam pertumbuhan karyawannya tidak hanya membuat mereka tetap terlibat, namun juga meningkatkan keahlian mereka, sehingga menguntungkan organisasi dalam jangka panjang.

🔖
Sebagai contoh, Microsoft adalah contoh cemerlang dari sebuah perusahaan yang unggul dalam mempromosikan pembelajaran dan pengembangan. Mereka menawarkan berbagai sumber daya, termasuk Microsoft Learn, sebuah platform online di mana karyawan dapat mengakses berbagai kursus dan sertifikasi teknis.

Perusahaan ini mendorong karyawannya untuk mendedikasikan 10% dari waktu kerja mereka untuk pengembangan diri, memastikan mereka tetap berada di garis depan kemajuan teknologi. Pendekatan ini tidak hanya membuat karyawan Microsoft tetap terlibat, tetapi juga membantu perusahaan tetap menjadi pemimpin teknologi.

2. Gamifikasi dan tantangan

Perkenalkan elemen gamifikasi dan tantangan untuk membuat pekerjaan lebih menarik. Dengan mengubah tugas dan proyek menjadi permainan atau kompetisi, Anda bisa memotivasi para profesional TI untuk berprestasi, berkolaborasi, dan menikmati pekerjaan mereka.

🔖
Sebagai contoh, IBM menggunakan gamifikasi dalam proyek pengembangannya dengan menciptakanplatform "InnovationJam". Platform ini memungkinkan karyawan untuk mengajukan ide-ide inovatif dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang kompleks. Hal ini mengubah proses kreatif menjadi sebuah tantangan yang kompetitif dan menyenangkan.

Hasilnya adalah tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, peningkatan produktivitas, dan menghasilkan ide-ide inovatif yang berharga. Gamifikasi tidak hanya membuat pekerjaan menjadi lebih menarik, tetapi juga mendorong kolaborasi dan pemikiran kreatif.

Dengan menawarkan program mentoring dan pelatihan, seperti yang dilakukan oleh Adobe, dan dengan menggabungkan gamifikasi dan tantangan, seperti yang dilakukan oleh IBM, perusahaan-perusahaan di sektor TI dapat meningkatkan keterlibatan karyawan. Strategi-strategi ini tidak hanya mendorong pertumbuhan pribadi dan profesional, namun juga membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan, mengasyikkan, dan kolaboratif, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang lebih puas dan terlibat.

3. Menerapkan pengaturan kerja yang fleksibel

Fleksibilitas dalam pengaturan kerja menjadi semakin penting, terutama di sektor TI. Mengizinkan karyawan untuk memiliki kendali atas kapan dan di mana mereka bekerja dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan. Pengaturan kerja yang fleksibel mengakui bahwa para profesional TI sering kali mengerjakan proyek-proyek kompleks yang mungkin memerlukan jam kerja yang tidak biasa, sehingga mereka dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

🔖
Sebagai contoh, Cisco Systems adalah pelopor dalam merangkul pengaturan kerja yang fleksibel. Program "Work Your Way" mereka memungkinkan karyawan untuk memilih berbagai pengaturan kerja, seperti kerja jarak jauh, waktu fleksibel, dan minggu kerja yang dipadatkan. Program ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga meningkatkan tingkat retensi.

Cisco telah melaporkan bahwa karyawan dengan pengaturan kerja yang fleksibel memiliki tingkat produktivitas 20% lebih tinggi dan tingkat kepuasan kerja 85%.

Dengan menawarkan fleksibilitas, Cisco memberdayakan karyawannya untuk membuat jadwal kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan, dengan demikian, menumbuhkan tenaga kerja yang lebih terlibat dan loyal.

4. Mendorong kolaborasi lintas fungsi

Kolaborasi sering kali merupakan inti dari proyek TI yang sukses. Mendorong kolaborasi lintas fungsi dapat meningkatkan keterlibatan dengan memungkinkan para profesional TI untuk bekerja sama dalam tugas-tugas menantang yang membutuhkan keahlian berbeda.

🔖
Sebagai contoh, Google terkenal dengan lingkungan kerja kolaboratifnya. Mereka mendorong tim lintas fungsi, di mana karyawan dari berbagai departemen berkumpul untuk memecahkan masalah yang kompleks.

Misalnya, kebijakan "20% waktu" mereka memungkinkan karyawan untuk menghabiskan seperlima dari jam kerja mereka untuk proyek-proyek di luar peran mereka yang biasa. Pendekatan ini menghasilkan produk inovatif seperti Gmail dan Google News.

Dengan mempromosikan kolaborasi lintas fungsi, Google tidak hanya membuat para profesional TI-nya tetap terlibat tetapi juga menumbuhkan lingkungan yang penuh kreativitas dan inovasi.

5. Menerapkan program pengakuan karyawan

Mengakui dan memberi penghargaan kepada karyawan atas kerja keras dan pencapaian mereka dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan. Para profesional TI sering kali mengerjakan proyek yang rumit dan menantang, sehingga penghargaan menjadi semakin penting.

🔖
Sebagai contoh, IBM memiliki program penghargaan karyawan yang kuat yang disebut "IBM Bravo". Program ini memungkinkan karyawan untuk mengenali rekan-rekan mereka untuk pekerjaan yang luar biasa dengan memberikan poin Bravo. Poin-poin ini dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah.

IBM telah melihat peningkatan substansial dalam keterlibatan dan motivasi karyawan melalui program ini. Program ini tidak hanya mengakui kontribusi individu tetapi juga mempromosikan rasa persahabatan dan kerja sama tim.

Memasukkan program penghargaan karyawanseperti yang dicontohkan oleh IBM, dapat menumbuhkan budaya penghargaan, meningkatkan semangat kerja, dan meningkatkan keterlibatan di sektor TI. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi menghargai karyawan dan kontribusi mereka, yang sangat penting untuk mempertahankan talenta terbaik di bidang yang sangat kompetitif ini.

6. Umpan balik dan tinjauan kinerja secara berkala

Umpan balik yang sering dan konstruktif sangat penting bagi para profesional TI untuk memahami kekuatan mereka, area yang perlu ditingkatkan, dan kontribusi mereka terhadap organisasi. Menerapkan proses tinjauan kinerja terstruktur dan sesi umpan balik rutin dapat meningkatkan keterlibatan karyawan.

🔖
Sebagai contoh, Salesforce, perusahaan komputasi awan terkemuka, dikenal dengan sistem manajemen kinerjanya yang efektif. Mereka melakukan "Check-In" secara rutin, bukan tinjauan kinerja tahunan tradisional.

Check-In ini melibatkan percakapan yang berkelanjutan antara manajer dan karyawan untuk membahas tujuan, memberikan umpan balik, dan memastikan keselarasan dengan misi perusahaan.

Pendekatan ini membuat karyawan tetap terlibat, karena mereka menerima masukan secara terus menerus tentang pekerjaan dan kinerja mereka, yang berkontribusi pada pengembangan profesional mereka.

7. Dukungan kesehatan dan kesehatan mental

Di sektor TI dengan tekanan tinggi, karyawan sering kali menghadapi stres dan kelelahan. Menyediakan program kesehatan dan dukungan kesehatan mental dapat membantu meningkatkan keterlibatan karyawan dengan menangani kesejahteraan tenaga kerja.

🔖
Sebagai contoh, Intel memperhatikan kesehatan karyawan dengan serius dan menawarkan program kesehatan yang komprehensif. Mereka menyediakan akses ke pusat kebugaran di tempat, pelatihan kesehatan, dan lokakarya manajemen stres. Selain itu, mereka menawarkan dukungan kesehatan mental rahasia kepada karyawan melalui Program Bantuan Karyawan (EAP).

Dengan memprioritaskan kesehatan fisik dan mental karyawan mereka, Intel memastikan bahwa tenaga kerja mereka tetap terlibat, sehat, dan produktif.

8. Waktu inovasi dan R&D

Mengalokasikan waktu khusus bagi karyawan untuk mengerjakan proyek-proyek inovatif serta inisiatif penelitian dan pengembangan (R&D) pilihan mereka. Hal ini memberdayakan para profesional TI untuk mengeksplorasi minat mereka dan berpotensi memberikan kontribusi yang inovatif bagi perusahaan.

🔖
Sebagai contoh, Atlassian, sebuah perusahaan perangkat lunak kolaborasi, memperkenalkan program "ShipIt Days", yang memungkinkan karyawan untuk menghabiskan waktu 24 jam mengerjakan proyek apa pun yang mereka pilih. Proyek-proyek ini bisa saja sama sekali tidak berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab harian mereka.

Inisiatif ini mendorong kreativitas, inovasi, dan eksperimen. Banyak produk sukses perusahaan, seperti Jira Service Desk, berasal dari proyek-proyek ini.

Dengan memberikan kesempatan ini, Atlassian membuat tenaga kerja TI-nya tetap terlibat dan menumbuhkan budaya inovasi.

9. Pengakuan rekan kerja dan keterlibatan sosial

Terapkan sistem pengakuan rekan kerja di mana karyawan dapat mengakui dan menghargai kontribusi satu sama lain. Selain itu, ciptakan peluang untuk keterlibatan sosial, baik di dalam maupun di luar tempat kerja, untuk membangun ikatan yang kuat di antara anggota tim.

🔖
Sebagai contoh, LinkedIn, platform jaringan profesional, memiliki program pengakuan rekan kerja yang disebut "InDays." Selama InDays, karyawan didorong untuk memberi dan menerima pujian untuk pekerjaan yang luar biasa. Hal ini tidak hanya menumbuhkan budaya penghargaan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan persahabatan karyawan.

Selain itu, LinkedIn secara rutin menyelenggarakan acara sosial, kegiatan pembangunan tim, dan peluang membangun jaringan, baik secara online maupun offline, untuk memastikan bahwa karyawan memiliki rasa memiliki dan koneksi yang kuat di dalam organisasi.

Dengan menyediakan waktu untuk inovasi dan penelitian dan pengembangan, seperti yang ditunjukkan oleh Atlassian, dan dengan mempromosikan pengakuan rekan kerja dan keterlibatan sosial, seperti LinkedIn, perusahaan-perusahaan di sektor TI dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis, menarik, dan kohesif. Strategi-strategi ini tidak hanya meningkatkan motivasi karyawan, tetapi juga rasa kebersamaan dan inovasi di dalam organisasi.

10. Program pendampingan dan pembinaan

Menerapkan program mentoring dan pembinaan untuk memfasilitasi transfer pengetahuan, pengembangan keterampilan, dan pertumbuhan karir bagi para profesional TI. Program-program ini dapat menghubungkan karyawan yang berpengalaman dengan karyawan yang lebih baru, menciptakan rasa dukungan dan bimbingan.

🔖
Sebagai contoh, Adobe, sebuah perusahaan perangkat lunak yang terkenal dengan solusi kreatifnya, memiliki program bimbingan yang sukses. Mereka memasangkan karyawan yang berpengalaman dengan para mentee yang tertarik pada pengembangan profesional.

Hubungan bimbingan ini membantu karyawan baru menavigasi budaya perusahaan, memahami jalur karier mereka, dan membangun keterampilan yang berharga.

Program-program semacam itu menumbuhkan keterlibatan, terutama di antara anggota tim yang lebih baru, dan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang mereka dalam organisasi.

11. Hackathon internal dan tantangan inovasi

Adakan hackathon internal atau tantangan inovasi di mana karyawan dapat mengerjakan proyek kreatif yang menarik minat mereka. Acara ini dapat menjadi cara yang sangat baik untuk mendorong inovasi, memupuk kerja sama tim, dan meningkatkan semangat kerja.

🔖
Sebagai contoh, Facebook dikenal dengan "Hackathon" internalnya, di mana para karyawan didorong untuk mengerjakan proyek-proyek yang mereka sukai. Acara-acara ini telah menghasilkan pengembangan fitur dan alat baru, seperti tombol "Like" dan Facebook Chat.

Dengan menyediakan platform bagi karyawan untuk mengeksplorasi ide-ide inovatif mereka, Facebook tidak hanya meningkatkan keterlibatan, tetapi juga memajukan produknya.

12. Ruang kerja yang fleksibel

Rancang ruang kerja fleksibel yang memungkinkan para profesional TI memilih lingkungan kerja yang mereka sukai. Menawarkan opsi seperti zona tenang, ruang kolaboratif, dan peluang kerja jarak jauh dapat meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas.

🔖
Sebagai contoh, Cisco Systems adalah contoh utama dari perusahaan yang telah menggunakan ruang kerja fleksibel. Desain kantor mereka menggabungkan berbagai pengaturan kerja, termasuk area terbuka, kantor pribadi, dan ruang kolaborasi.

Selain itu, mereka mendorong karyawan untuk bekerja dari jarak jauh, memberi mereka kebebasan untuk memilih tempat yang paling produktif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan namun juga meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja bagi tenaga kerja TI mereka.

Dengan menyelenggarakan hackathon internal, mirip dengan Facebook, dan dengan menyediakan ruang kerja yang fleksibel, seperti yang ditunjukkan oleh Cisco Systems, perusahaan-perusahaan di sektor TI dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih menarik dan akomodatif. Strategi-strategi ini memberdayakan karyawan untuk menjadi kreatif, inovatif, dan nyaman di tempat kerja mereka, yang berkontribusi pada kepuasan dan keterlibatan kerja mereka secara keseluruhan.

Case Study: How Empuls helped an IT company improve employee engagement with rewards and recognition?

KPIT Technologies, a prominent IT services company, embarked on a mission to cultivate a global culture of celebrating employee success by revamping its employee rewards and recognition (R&R) program with the help of the Empuls platform. 

Program R&R sebelumnya mengandalkan pemberian hadiah fisik, yang memiliki beberapa masalah, termasuk kerepotan pengiriman, hadiah yang rusak, dan dukungan pelanggan yang buruk. Akibatnya, karyawan menjadi tidak puas dan berhenti menukarkan hadiah mereka, sementara platform R&R yang ada tidak memiliki kekuatan dan antarmuka yang ramah pengguna.

Recognizing the need for a change, KPIT turned to Empuls, a platform that offered a wide array of e-voucher gifts and addressed the shortcomings of their previous R&R program. To assess the effectiveness of this transition, KPIT conducted an Employee Satisfaction (ESAT) survey, which revealed consistently low scores due to the inefficiencies of the previous R&R platform.

Perusahaan bertujuan untuk menumbuhkan "budaya keunggulan" untuk mengakui kontribusi karyawan, dan platform R&R yang kuat dipandang sebagai pendorong utama budaya ini.

Empuls provided several features that made it suitable for KPIT's culture-building initiative. 

  • Sistem ini memperkenalkan dorongan untuk memberi tahu karyawan ketika rekan kerja mereka menerima penghargaan, sehingga mendorong mereka untuk terlibat dan memberi selamat kepada rekan-rekan mereka. 
  • Empuls Townhall Groups made recognition instances visible to all employees, breaking down silos and creating a more social and inclusive recognition experience.

Hal ini sangat berharga mengingat keberadaan KPIT secara global, dengan lokasi di Bangalore, Chennai, Pune, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Korea, dan Thailand. Katalog global e-voucher dan dukungan untuk berbagai mata uang merampingkan skalabilitas geografis program R&R.

The transition to Empuls wasn't limited to R&R; KPIT also shifted its ESAT surveys to the platform, leveraging its survey capabilities and templates for gathering feedback across the employee lifecycle. This transition proved successful, as HRBPs and employees globally embraced the Empuls surveys.

As a result of the Empuls-powered R&R program, KPIT increased its rewards budget significantly, allowing managers to allocate more awards and encourage a culture of appreciation among teams. The platform facilitated the celebration of small victories and strengthened peer connections, with the KPIT team observing a notable increase in peer-to-peer appreciations.

KPIT Technologies successfully transformed its employee R&R program by adopting Empuls, a user-friendly and versatile platform that fostered a culture of excellence, improved ESAT scores, and enhanced global recognition efforts. This transition also resulted in a substantial increase in the rewards budget and a more widespread culture of appreciation.

Kesimpulan

Meningkatkan keterlibatan karyawan di sektor TI sangat penting untuk kesuksesan organisasi. Melalui komunikasi yang efektif, mendorong pertumbuhan profesional, mengakui kontribusi, mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja, dan merangkul keragaman, perusahaan dapat mengembangkan tempat kerja yang tidak hanya mempertahankan talenta terbaik, tetapi juga mendorong inovasi dan produktivitas. 

Memprioritaskan strategi ini sangat penting untuk membangun lingkungan yang positif dan dinamis dalam lanskap industri TI yang terus berkembang.

Buka Rahasia Keterlibatan Terbesar untuk Mempertahankan Karyawan Terbaik Anda.
Pelajari bagaimana

Kontributor Tamu

Kami sering menemukan beberapa penulis hebat yang lebih memilih untuk mempublikasikan tulisan mereka di blog kami, namun lebih memilih untuk tetap anonim. Kami mendedikasikan bagian ini untuk semua pahlawan super yang telah bekerja keras untuk kami.