Daftar Isi

Ini adalah Tahun Baru, dan kita hanya bisa bertanya-tanya tentang berbagai perubahan yang telah terjadi di budaya tempat kerja dalam setahun terakhir. Datangnya tahun baru memunculkan pertanyaan yang paling sering ditanyakan: "Bagaimana kondisi tempat kerja tahun ini?"

Dengan perusahaan-perusahaan yang menyaksikan pergeseran signifikan dalam perekrutan generasi, dan kebangkitan generasi milenial, hanya adopsi tren terkini berdasarkan kebutuhan tenaga kerja yang beragam yang dapat membuat tempat kerja menjadi bahagia. 

💡
Survei Harapan dan Ketakutan Tenaga Kerja Global PwC tahun 2023 mengutip, "Anda harus menciptakan kembali organisasi Anda, tetapi tanpa dukungan dan energi dari semua karyawan Anda, upaya ini akan gagal." Hal ini memaksa perusahaan untuk fokus dalam menerapkan aspek-aspek yang sedang tren di tempat kerja demi tercapainya kesepakatan yang lebih baik dengan tenaga kerja. 

Tahun 2018 adalah tahun aplikasi, gamifikasi, dan otomatisasi. Budaya telah menjadi salah satu bidang yang paling berkembang, dengan perusahaan mengadopsi konsep fleksibilitas tempat kerja, pendekatan yang dipersonalisasi untuk penghargaan dan pengakuan, dan pendekatan yang lebih sistematis untuk kesejahteraan karyawan. Tren-tren ini telah berdampak pada bagaimana tenaga kerja didorong, dilibatkan, dan dimotivasi. Setelah menganalisis skenario tempat kerja saat ini, berikut adalah garis besar tren tenaga kerja utama yang akan membuat karyawan dan budaya Anda bahagia di tahun 2024.

1. Penyertaan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DE&I)

Fokus yang berkelanjutan harus dialokasikan untuk membangun tenaga kerja yang beragam dengan pola pikir yang lebih inklusif. Selain itu, penerapan strategi akuisisi talenta serta pelatihan dan pengembangan kesempatan yang setara harus ditempatkan tanpa memandang gender dan etnis. 

2. Menerapkan pekerjaan hibrida dan jarak jauh:

Model hibrida, yang merupakan kombinasi antara kantor dan kerja jarak jauh, kemungkinan besar akan dominan di seluruh industri. Forbes memprediksi bahwa 32,6 juta orang Amerika akan ingin bekerja dari jarak jauh pada akhir tahun 2025. Dengan kerja jarak jauh dan produktivitas yang memiliki hubungan langsung, dalam hal ini, organisasi harus memikirkan kembali ruang kantor dan kebijakan untuk mengakomodasi pengaturan kerja yang fleksibel untuk meningkatkan produktivitas. 

3. Pemecahan masalah harus menjadi kuncinya

Manajer harus membuat diri mereka tidak berlebihan dan lebih fokus pada pemecahan masalah. Manajer harus membiarkan tim mereka bertanggung jawab dan menggerakkan proyek sambil mencari cara untuk membuat prosesnya lebih produktif dan efisien. Manajer SDM tidak boleh mengambil peran sebagai petugas administrasi dan secara efisien berpindah dari satu masalah ke masalah lainnya.

4. Otomatisasi adalah kata

Teknologi harus dimanfaatkan pada tahun 2019 untuk merampingkan semua proses. Fungsi SDM seperti penghargaan, pengakuan, dan keterlibatan harus diotomatisasi. Karyawan harus memiliki akses publik ke Rewards, dan Pengakuan harus dipublikasikan untuk melihat siapa yang berprestasi dan siapa yang berkinerja baik.

5. Analisis suasana hati

Manajer harus menggunakan alat yang dioptimalkan untuk tetap berada di depan kurva dan melihat apa yang membuat karyawan senang atau sedih. Alat-alat ini dapat secara cerdas mencatat perasaan karyawan menggunakan emotikon. Jika karyawan memilih emotikon yang tidak senang, atasan tahu bahwa masalah ini perlu ditangani.

6. Memetakan siklus hidup karyawan

Siklus hidup karyawan memetakan perjalanan karyawan mulai dari induksi/orientasi hingga keluar. Manajer SDM harus memahami karyawan dan hubungannya dengan rekan kerja dan atasan. Ini adalah cara yang baik untuk memvisualisasikan karyawan dan meningkatkan keterlibatan, motivasi, dan kesempatan untuk membangun tim yang sukses.

7. Rayakan personalisasi

Meskipun tunjangan moneter telah menjadi pilihan imbalan bagi organisasi, sudah saatnya mereka bergerak lebih dari sekadar uang dan memberikan imbalan yang lebih besar. Perusahaan kini telah mulai memberikan pengalaman kepada karyawan mereka sebagai penghargaan dan sebagai sarana untuk melibatkan tenaga kerja mereka. Pengalaman telah terbukti menjadi hadiah yang lebih menarik dan memiliki sentuhan yang lebih personal.

8. Ide. Mengonseptualisasikan. Menerapkan.

Perusahaan sekarang harus fokus untuk menciptakan platform open-source yang mendorong staf untuk mengembangkan ide dan strategi baru yang dapat membantu memecahkan masalah perusahaan saat ini.

9. Apresiasi dari rekan ke rekan menjadi pusat perhatian

Pengakuan dari rekan kerja adalah blok bangunan penting yang membantu meningkatkan dan membangun budaya perusahaan yang fantastis. Di sebagian besar organisasi, manajer sering kali mengawasi karyawan dan departemen yang lebih besar. Ketika mereka memikul tanggung jawab besar ini, mereka selalu fokus untuk memastikan bahwa tidak ada yang salah sehingga mereka mungkin gagal melihat apa yang berjalan dengan baik. Di sinilah pengakuan dari rekan kerja membantu mengangkat karyawan yang berkinerja baik.

Kesimpulan

Smaller steps towards a healthier, happier workplace can make a big difference in how 2019 works out for organizations. Empuls aims to ensure that companies this year focus more on peer-to-peer appreciation and build a happy and desirable. Please find out about our extensive employee engagement programs and rewards and recognition platform.

Belajarlah untuk Membangun dan Mempertahankan Budaya yang Menghubungkan, Melibatkan, dan Memotivasi Karyawan Anda.
Pelajari bagaimana

Malavika Mallya

Malavika Mallya LinkedIn

Malavika Mallya adalah spesialis Pemasaran dan Pra-Penjualan dari Bengaluru, Karnataka.