Daftar Isi

Imbalan intrinsik adalah motivator non-moneter yang berasal dari dalam diri seseorang dan terkait dengan kepuasan kerja, rasa pencapaian, dan pertumbuhan pribadi. Imbalan ini sangat penting untuk motivasi dan keterlibatan karyawan dalam jangka panjang.

Di lingkungan tempat kerja yang serba cepat dan dinamis saat ini, organisasi semakin menyadari pentingnya penghargaan intrinsik dalam memupuk tenaga kerja yang termotivasi, terlibat, dan puas.

Kami akan mengeksplorasi 12 penghargaan intrinsik yang unik dan efektif yang menginspirasi karyawan dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Mulai dari menumbuhkan rasa memiliki tujuan hingga memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi, kita akan mengeksplorasi bagaimana imbalan ini dapat mengubah tempat kerja menjadi pusat produktivitas dan inovasi yang berkembang.

Jadi, mari selami dan temukan kekuatan motivasi intrinsik dalam mendorong keunggulan karyawan.

12 Penghargaan intrinsik untuk motivasi karyawan

Berikut ini adalah 12 imbalan intrinsik, bersama dengan contoh perusahaan terkenal yang telah berhasil menerapkannya:

1. Pekerjaan dan tujuan yang bermakna

Karyawan menemukan motivasi intrinsik ketika pekerjaan mereka bermakna dan selaras dengan tujuan atau misi yang lebih besar. Ketika mereka dapat melihat dampak dari kontribusi mereka terhadap organisasi, masyarakat, atau dunia, hal ini akan menumbuhkan rasa kepuasan dan komitmen.

💡
Sebagai contoh:

Patagonia: Patagonia adalah perusahaan pakaian luar ruangan terkenal yang memiliki komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan. Karyawan di Patagonia termotivasi oleh misi perusahaan untuk"menyelamatkan planet tempat tinggal kita." Mereka terlibat dalam proyek dan inisiatif yang mempromosikan keberlanjutan, yang memberikan pekerjaan mereka tujuan yang mendalam.

Tesla: Misi Tesla adalah untuk mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan. Karyawan yang bekerja di proyek kendaraan listrik dan energi bersih sering kali menunjukkan rasa tujuan yang kuat, karena mereka tahu bahwa upaya mereka berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.

2. Pertumbuhan dan perkembangan pribadi

Memberikan kesempatan untuk pengembangan pribadi dan profesional merupakan imbalan intrinsik yang kuat. Ketika karyawan memiliki kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan keterampilan mereka, mereka akan merasa lebih terlibat dan puas dalam peran mereka.

💡
Sebagai contoh:

Microsoft: Microsoft menawarkan berbagai program dan sumber daya pelatihan internal, termasuk akses ke kursus dan sertifikasi online. Karyawan memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dan memajukan karier mereka di dalam perusahaan.

General Electric (GE): Program pengembangan kepemimpinan GE terkenal dalam membina talenta di dalam organisasi. Mereka berinvestasi dalam pelatihan kepemimpinan dan bimbingan untuk membantu karyawan mencapai pertumbuhan pribadi dan profesional.

3. Otonomi dan kepemilikan

Memberikan karyawan otonomi dan kepemilikan atas pekerjaan mereka adalah penghargaan intrinsik yang efektif. Ketika individu bebas mengambil keputusan, berkreasi, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas mereka, mereka akan lebih termotivasi dan terlibat.

💡
Sebagai contoh:

3M: 3M dikenal dengankebijakan "15% Waktu", yang memungkinkan karyawan untuk menghabiskan hingga 15% dari jam kerja mereka untuk proyek-proyek pilihan mereka. Otonomi ini telah menghasilkan inovasi seperti Post-it Notes dan Scotchgard, yang dikembangkan oleh karyawan yang mengejar ide mereka sendiri.

Zappos: Zappos, peritel sepatu dan pakaian online, mendorong karyawan untuk mengambil alih interaksi dengan pelanggan dan memberi mereka otonomi untuk bekerja lebih keras demi memuaskan pelanggan. Pendekatan ini telah membantu menciptakan budaya yang berpusat pada pelanggan dan mendorong kesuksesan.

4. Pengakuan dan penghargaan

Mengakui dan menghargai kontribusi dan pencapaian karyawan dapat menjadi motivator intrinsik yang kuat. Karyawan yang merasa dihargai dan diapresiasi akan meningkatkan harga diri, kepuasan kerja, dan motivasi mereka secara keseluruhan.

💡
Sebagai contoh:

IBM: IBM memiliki program yang disebut"IBM Bravo!" yang memungkinkan karyawan untuk saling memberikan penghargaan Bravo sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi yang luar biasa. Program penghargaan ini tidak hanya meningkatkan semangat kerja, tetapi juga memperkuat budaya penghargaan di dalam perusahaan.

Cisco: Program"Connected Recognition" dari Cisco memungkinkan karyawan untuk mengirimkan token virtual sebagai bentuk apresiasi kepada rekan kerja mereka. Program ini mendorong pengakuan antar rekan kerja dan memperkuat rasa saling memiliki dan kerja sama tim.

5. Keseimbangan dan fleksibilitas kehidupan kerja

Menawarkan fleksibilitas kepada karyawan untuk mengatur keseimbangan kehidupan kerja mereka merupakan imbalan intrinsik yang dapat memotivasi mereka secara signifikan. Ketika karyawan memiliki kendali atas jadwal mereka dan dapat menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi mereka, hal ini akan meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

💡
Sebagai contoh:

HubSpot: HubSpot memiliki kebijakan "Liburan Fleksibel" yang memungkinkan karyawan untuk mengambil cuti sebanyak yang mereka butuhkan, selama pekerjaan mereka terselesaikan. Pendekatan ini memberdayakan karyawan untuk mengelola keseimbangan kehidupan kerja mereka sendiri dan telah berkontribusi pada tingkat retensi karyawan yang tinggi.

Adobe: Adobe menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel, termasuk opsi kerja jarak jauh dan jam kerja yang fleksibel. Fleksibilitas ini sangat berharga dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik dan berdampak positif pada motivasi karyawan.

6. Tugas yang menantang dan menarik

Menugaskan karyawan dengan tugas-tugas yang menantang dan menarik yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka dapat memotivasi mereka. Ketika karyawan dirangsang secara intelektual dan merasakan rasa penguasaan, mereka cenderung termotivasi dan puas dalam peran mereka.

💡
Sebagai contoh:

NASA: NASA memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk bekerja dalam misi eksplorasi ruang angkasa yang inovatif dan penelitian mutakhir. Kompleksitas dan pentingnya pekerjaan secara inheren memotivasi karyawan untuk unggul dalam peran mereka.

Studio Animasi Pixar: Di Pixar, para karyawan selalu ditantang untuk menciptakan animasi yang inovatif dan memukau secara visual. Sifat pekerjaan mereka yang kreatif dan menuntut secara teknis memotivasi para animator dan seniman untuk mendorong batas-batas penceritaan dan animasi.

7. Berbagi keterampilan dan pembelajaran antar rekan kerja

Dorong karyawan untuk berbagi keahlian dan pengetahuan unik mereka dengan rekan kerja. Buat platform atau program di mana karyawan dapat menawarkan lokakarya, tutorial, atau sesi bimbingan untuk mengajarkan sesuatu yang berharga kepada orang lain.

Hal ini tidak hanya menumbuhkan budaya belajar, tetapi juga memberikan rasa bangga dan pencapaian kepada karyawan.

💡
Sebagai contoh:

Di Spotify, karyawan berkesempatan menjadi tuan rumah "Learning Labs," di mana mereka dapat mengajari rekan kerja mereka tentang berbagai topik, mulai dari bahasa pengkodean hingga hobi seperti memasak atau fotografi. Inisiatif ini mendorong berbagi keterampilan dan memperkuat rasa kebersamaan dan pertumbuhan pribadi.

8. Waktu istirahat inovasi (ITO)

Alokasikan waktu khusus setiap bulan atau kuartal di mana karyawan dapat mengerjakan proyek yang mereka pilih sendiri yang selaras dengan tujuan atau nilai perusahaan. Waktu cuti ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi ide, teknologi, atau inovasi baru yang dapat bermanfaat bagi organisasi.

💡
Sebagai contoh:

Di 3M, mereka terkenal menerapkankebijakan "15% Waktu", yang memungkinkan karyawan untuk menghabiskan sebagian waktu kerja mereka untuk proyek-proyek yang diarahkan sendiri. Kebijakan ini telah menghasilkan banyak inovasi, termasuk Post-it Notes dan pengembangan produk baru.

9. Prakarsa yang berdampak pada masyarakat

Dorong karyawan untuk terlibat dalam proyek-proyek yang berdampak pada masyarakat selama jam kerja. Berikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi sukarelawan, menyumbangkan keahlian mereka kepada organisasi nirlaba setempat, atau mendukung upaya pelestarian lingkungan. Hal ini akan memberikan karyawan rasa memiliki tujuan dan memperkuat tanggung jawab sosial perusahaan.

💡
Sebagai contoh:

Salesforce memiliki"Model 1-1-1" di mana mereka menyumbangkan 1% dari produk mereka, 1% dari ekuitas, dan 1% dari waktu karyawan untuk pelayanan masyarakat. Karyawan didorong untuk menjadi sukarelawan dan secara aktif berkontribusi pada kegiatan yang mereka pedulikan, yang membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan kepuasan.

10. Kontes dan tantangan inovasi

Mengadakan kontes atau tantangan inovasi di dalam perusahaan, di mana karyawan dapat mengirimkan ide atau solusi kreatif mereka untuk masalah bisnis tertentu.

Mengakui dan memberikan penghargaan kepada ide-ide yang menang dengan pengakuan, sumber daya, atau kesempatan untuk mengimplementasikannya.

💡
Sebagai contoh:

IBM menjalankan"IBM Garage Innovation Challenges," di mana para karyawan didorong untuk mengirimkan ide-ide inovatif untuk meningkatkan produk atau proses. Tim yang menang akan menerima dana dan dukungan untuk mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan, sehingga menumbuhkan budaya inovasi.

11. Hibah pembelajaran dan petualangan

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengajukan permohonan hibah pembelajaran atau petualangan. Hibah ini dapat digunakan untuk mendanai kegiatan pendidikan, pengalaman perjalanan, atau proyek pengembangan diri yang selaras dengan nilai atau tujuan perusahaan. Pengalaman semacam itu dapat memperluas wawasan dan menginspirasi kreativitas.

💡
Sebagai contoh:

Di Airbnb, mereka menawarkan "Kredit Perjalanan Airbnb $2.000" tahunan kepada karyawan yang dapat digunakan untuk menjelajahi destinasi baru dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang industri perjalanan, yang merupakan inti dari misi perusahaan untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia.

12. Rencana pengembangan karier yang dipersonalisasi

Membuat rencana pengembangan karier yang dipersonalisasi untuk setiap karyawan berdasarkan keterampilan, minat, dan aspirasi karier mereka. Memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, bimbingan, dan kemajuan karier di dalam organisasi.

💡
Sebagai contoh:

Deloitte dikenal denganprogram "Perjalanan Karier", yang membantu karyawan membuat rencana pengembangan karier yang disesuaikan. Deloitte menyediakan sumber daya, pelatihan, dan panduan untuk membantu karyawan mencapai tujuan karier mereka, serta memupuk komitmen yang kuat terhadap perusahaan.

Ide-ide tambahan untuk penghargaan intrinsik ini berfokus pada mendorong inovasi, pertumbuhan pribadi, dan pengembangan karier individual. Dengan menerapkan inisiatif semacam itu, perusahaan dapat memotivasi karyawan mereka dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka, yang pada akhirnya bermanfaat bagi organisasi secara keseluruhan.

Dampak penghargaan intrinsik terhadap kinerja karyawan

Imbalan intrinsik sangat penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan dan kepuasan kerja secara keseluruhan. Tidak seperti imbalan ekstrinsik, seperti gaji atau bonus, yang berasal dari sumber eksternal, imbalan intrinsik berasal dari dalam diri individu. Imbalan ini terkait erat dengan sifat pekerjaan itu sendiri.

Berikut adalah beberapa cara di mana penghargaan intrinsik dapat berdampak pada kinerja karyawan:

1. 1. Peningkatan motivasi

Ketika karyawan merasa pekerjaan mereka secara inheren bermakna, menarik, atau menantang, mereka akan lebih termotivasi untuk melakukan yang terbaik. Motivasi intrinsik didorong oleh hasrat yang tulus terhadap tugas atau rasa pencapaian pribadi, yang dapat menghasilkan tingkat upaya dan ketekunan yang lebih tinggi.

2. Peningkatan kepuasan kerja

Imbalan intrinsik berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Karyawan yang merasa bahwa pekerjaan mereka selaras dengan nilai dan minat mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan ini dapat meningkatkan semangat kerja dan rasa sejahtera yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kinerja secara positif.

3. Keterlibatan yang lebih tinggi

Imbalan intrinsik sering dikaitkan dengan rasa keterlibatan dan aliran, di mana karyawan menjadi sepenuhnya terserap dalam pekerjaan mereka. Kondisi ini dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan produktivitas, yang pada akhirnya menghasilkan kinerja yang lebih baik.

4. Mengurangi omset

Karyawan yang merasakan imbalan intrinsik cenderung tidak akan mencari peluang kerja alternatif. Mereka lebih cenderung bertahan dengan perusahaan mereka saat ini, sehingga mengurangi tingkat pergantian karyawan dan biaya yang terkait dengan perekrutan dan pelatihan karyawan baru.

5. Kualitas pekerjaan

Penghargaan intrinsik sering kali dikaitkan dengan rasa bangga terhadap pekerjaan seseorang. Ketika karyawan mendapatkan kepuasan pribadi atas apa yang mereka kerjakan, mereka lebih mungkin menghasilkan hasil berkualitas tinggi, yang mengarah pada hasil kinerja yang lebih baik.

6. Inovasi dan pemecahan masalah

Motivasi intrinsik menumbuhkan pola pikir eksplorasi dan eksperimen. Karyawan yang termotivasi secara intrinsik lebih cenderung mencari solusi inovatif terhadap tantangan dan secara aktif terlibat dalam pemecahan masalah, yang secara positif dapat berdampak pada kinerja dan daya saing organisasi secara keseluruhan.

7. Kolaborasi dan kerja sama tim

Penghargaan intrinsik juga dapat memengaruhi cara karyawan berinteraksi dengan rekan kerja mereka. Ketika individu termotivasi oleh minat yang tulus terhadap pekerjaan mereka, mereka lebih cenderung berkolaborasi secara efektif dengan anggota tim mereka, sehingga menghasilkan kinerja kolektif yang lebih baik.

8. Komitmen jangka panjang

Imbalan intrinsik berkontribusi pada rasa komitmen terhadap misi dan nilai-nilai organisasi. Karyawan yang mendapatkan makna pribadi dari pekerjaan mereka lebih mungkin untuk tetap setia kepada perusahaan mereka dalam jangka panjang, yang dapat bermanfaat bagi stabilitas dan kesuksesan organisasi.

Untuk memanfaatkan dampak penghargaan intrinsik pada kinerja karyawan, organisasi harus fokus pada penciptaan lingkungan kerja yang mendorong otonomi, penguasaan, dan tujuan.

Memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan, menawarkan tugas yang menantang dan bermakna, serta mengakui dan merayakan pencapaian individu dan tim dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan kinerja karyawan.

Kesimpulan

Penghargaan intrinsik memainkan peran penting dalam memotivasi dan melibatkan karyawan. Mulai dari pekerjaan yang bermakna dan peluang pertumbuhan pribadi hingga inisiatif inovatif seperti hibah pembelajaran dan rencana pengembangan karier, organisasi dapat memanfaatkan motivator intrinsik ini untuk menciptakan budaya tempat kerja yang mendorong kepuasan, loyalitas, dan kinerja yang luar biasa.

Dengan menyadari pentingnya penghargaan ini dan menerapkannya secara kreatif, perusahaan dapat meningkatkan motivasi karyawan dan membuka jalan bagi kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Buka Rahasia Keterlibatan Terbesar untuk Mempertahankan Karyawan Terbaik Anda.
Pelajari bagaimana

Kontributor Tamu

Kami sering menemukan beberapa penulis hebat yang lebih memilih untuk mempublikasikan tulisan mereka di blog kami, namun lebih memilih untuk tetap anonim. Kami mendedikasikan bagian ini untuk semua pahlawan super yang telah bekerja keras untuk kami.