Daftar Isi

Rohan telah bekerja di perusahaan A selama tiga tahun sebagai manajer penjualan. Selama itu, ia telah menutup lebih dari seratus kesepakatan, memprakarsai kolaborasi perusahaan dengan perusahaan lain, dan mendapatkan peringkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Dia merasa bahwa kontribusinya kepada perusahaan mendukung keinginannya untuk mendapatkan kenaikan gaji atau promosi. Selain itu, Rohan baru-baru ini mengikuti kursus pelatihan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal.

Oleh karena itu, dia memanfaatkan keterampilan yang dia pelajari di kursus untuk bernegosiasi untuk kenaikan gaji. Dia menerapkan ketegasan, keterampilan negosiasi, dan keterampilan komunikasi verbal untuk mengajukan permohonan kenaikan gaji kepada manajer SDM. Keterampilan ini membuat manajer SDM-nya terkesan, yang kemudian menawarkan kenaikan gaji.

🗣️
Keterampilan interpersonal yang efektif adalah ciri-ciri sosial yang meningkatkan interaksi dan mendorong kerja sama yang mulus di kantor. Keterampilan ini sangat penting untuk kemajuan karier dan wawancara kerja. 

Kesadaran Rohan akan keterampilan interpersonal dan bagaimana menggunakannya dalam interaksi di tempat kerja sangat meningkatkan peluangnya untuk mendapatkan kenaikan gaji. Lebih jauh lagi, keterampilan interpersonal berhubungan dengan lebih dari sekadar negosiasi. Pentingnya keterampilan interpersonal sangat luas dan mempengaruhi interaksi lainnya. Ini termasuk kegiatan sehari-hari, kolaborasi, resolusi konflik, dan meningkatkan semangat kerja.

Keterampilan karier ini tidak terbatas pada manajer dan karyawan. Selama wawancara, keterampilan ini sangat penting bagi pencari kerja untuk membangun hubungan baik dengan pewawancara dan menciptakan kesan pertama yang positif.

Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Interpersonal?

Keterampilan interpersonal juga dikenal sebagai keterampilan orang atau keterampilan lunak. Keterampilan ini merupakan keterampilan karier mendasar yang diperlukan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi dengan orang lain.

Individu yang menunjukkan keterampilan interpersonal yang luar biasa memiliki PQ yang tinggi. PQ adalah ukuran seberapa baik seseorang berinteraksi dengan orang lain. Istilah umum untuk PQ adalah 'kecerdasan orang'. Seseorang dengan PQ yang tinggi memiliki pemahaman yang baik tentang perilaku dan sifat yang diperlukan untuk komunikasi yang kuat dan hubungan yang menawan dengan orang lain. Hasilnya, mereka adalah pemberi kerja yang luar biasa di kantor.

Sifat yang menarik dari keterampilan interpersonal adalah bermacam-macam jenis keterampilan interpersonal. Keterampilan-keterampilan ini mencakup keberhasilan komunikasi dan hubungan. Meningkatkan keterampilan interpersonal di tempat kerja akan mengurangi konflik, koordinasi peran yang lancar, dan lingkungan kerja yang sehat.

Banyak orang percaya bahwa karisma, ketegasan, dan pesona adalah kepribadian bawaan. Pernyataan ini salah. Siapa pun dapat belajar bagaimana mengembangkan keterampilan interpersonal dan menerapkannya dalam karier dan kehidupan pribadi mereka.

Selain itu, keterampilan interpersonal yang efektif membutuhkan aspek keaslian. Orang harus mengintegrasikan kepribadian dan reaksi mereka terhadap situasi sosial tertentu untuk menonjolkan keterampilan orang mereka.

Pentingnya Keterampilan Interpersonal

Orang yang memiliki keterampilan interpersonal yang efektif dapat berbicara dengan percaya diri dan menafsirkan gerakan non-verbal dan ekspresi wajah. Selain itu, mereka sangat karismatik dan memikat orang lain dengan kepribadian positif mereka. Sifat-sifat ini sangat penting dalam wawancara kerja. CNBC melaporkan bahwa kepribadian menyumbang 70% dari alasan pemberi kerja untuk mempekerjakan seseorang.

Selain itu, setelah individu mempelajari berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan interpersonal, mereka menjadi lebih tegas. Orang-orang ini dapat menetapkan batasan-batasan yang sehat di tempat kerja. Oleh karena itu, mereka dapat secara eksklusif fokus pada pekerjaan mereka. Individu yang asertif juga menunjukkan kemampuan negosiasi yang efektif ketika meminta kenaikan gaji atau promosi.

Jenis-jenis Keterampilan Interpersonal

Sebelum merinci keterampilan interpersonal, orang harus mengetahui perbedaan antara keterampilan lunak dan keterampilan keras. Keterampilan keras mencakup kemampuan teknis yang dipelajari dan ditingkatkan melalui pendidikan dan praktik, seperti pengetahuan perangkat lunak akuntansi, dan bilingualisme. Namun, keterampilan lunak mencakup sifat-sifat yang diperlukan dalam interaksi dan komunikasi sehari-hari, termasuk kerja sama tim dan disiplin diri.

Di bawah ini adalah berbagai jenis keterampilan interpersonal.

jenis-jenis keterampilan interpersonal

1. Komunikasi verbal

Salah satu cara dasar untuk meningkatkan keterampilan interpersonal adalah dengan meningkatkan komunikasi verbal. Komunikasi lisan merupakan komponen intrinsik dari lingkungan kerja. Komunikasi verbal sangat penting dalam membina hubungan yang langgeng dengan pelanggan dan bisnis lainnya.

Selain itu, komunikasi yang efektif memfasilitasi pertukaran ide dan pemikiran di antara rekan kerja. Keterampilan ini juga memastikan peningkatan produktivitas, mengurangi kesalahan, dan kelancaran operasi.

💡
Laporan tahun 2020 dari Project mengungkapkan bahwa karyawan terlibat dalam komunikasi tatap muka sebanyak 23% dari waktu.

2. Komunikasi non-verbal

Bentuk komunikasi ini terdiri dari isyarat fisik seperti kontak mata, jabat tangan, gerak tubuh, dan ekspresi wajah. Banyak orang mengabaikan komunikasi non-verbal mereka. Namun, komunikasi non verbal sangat penting dalam menyampaikan ketertarikan, kepercayaan, keandalan, dan keterlibatan. Kontak mata yang kuat, ekspresi wajah yang sesuai, dan postur tubuh yang percaya diri sangat penting dalam bisnis.

💡
Profesor Mehrabian menemukan bahwa 7% dari komunikasi yang efektif adalah verbal, sementara 93% lainnya adalah non-verbal.

3. Ketegasan

Karyawan terbaik bukanlah karyawan yang diam saja dan tidak mengeluh. Sebaliknya, karyawan yang menyampaikan kekhawatiran, pemikiran, dan ide mereka lebih disukai. Individu yang asertif dengan penuh hormat menjelaskan diri mereka sendiri dan mempertahankan pendapat mereka. Mereka juga menetapkan batasan, seperti menolak untuk melakukan lebih banyak pekerjaan daripada yang mereka mampu. Kecerdasan emosional sangat penting untuk menjaga rasa hormat sekaligus bersikap tegas.

4. Keterampilan negosiasi

Nilai negosiasi dalam interaksi di tempat kerja tidak dapat disangkal. 60% orang menganggap negosiasi sebagai kesempatan untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi melibatkan analisis masalah, persiapan sebelumnya, komunikasi yang jelas, dan pengendalian emosi.

Selain itu, pentingnya keterampilan interpersonal juga ditekankan dalam negosiasi. Sangatlah penting untuk menjaga hubungan yang positif dengan orang lain saat bernegosiasi. Hasil terbaik dari sebuah negosiasi adalah situasi yang saling menguntungkan. Dalam situasi seperti itu, kesepakatan akhir mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak.

5. Keterampilan mendengarkan

Mendengarkan secara aktif dapat mengubah hubungan interpersonal dan kinerja individu. Berbagai cara untuk menunjukkan keterampilan mendengarkan yang baik termasuk menghadap ke arah pembicara, tidak menyela, dan mengulangi kata-kata pembicara untuk klarifikasi. Karyawan merasa dihargai ketika mereka didengarkan dengan seksama.

6. Kolaborasi

Meningkatkan keterampilan interpersonal di tempat kerja mengubah kolaborasi dan koordinasi. Maraknya pekerjaan jarak jauh selama pandemi memperkuat relevansi sifat ini. Ketika orang-orang mulai bekerja dari rumah, mereka juga harus bekerja sama untuk menciptakan rutinitas yang efisien. Rutinitas ini meliputi penjadwalan pertemuan, menjaga ketepatan waktu, dan meningkatkan komunikasi.

7. Rasa hormat

Rasa hormat adalah faktor inti dalam manajemen hubungan. Ada banyak cara untuk menunjukkan rasa hormat di tempat kerja. Salah satu contoh yang paling sering diabaikan adalah datang tepat waktu. Penting untuk menghargai waktu dan pekerjaan orang lain. Oleh karena itu, seseorang dapat bertanya kepada rekan kerja mereka kapan waktu terbaik untuk berdiskusi atau presentasi dengan mereka, daripada memberi tahu mereka tanpa konfirmasi. Rekan kerja juga harus menghormati ruang dan barang milik orang lain.

8. Resolusi konflik

Mempelajari cara meningkatkan keterampilan interpersonal membutuhkan pandangan mendalam tentang manajemen hubungan. Resolusi konflik merupakan inti dari hubungan yang sukses. Konflik tidak dapat dihindari dan dapat dikelola. Faktanya, 85% karyawan mengalami beberapa bentuk konflik.

Rekan kerja harus memiliki solusi untuk mengatasi kesalahpahaman atau konflik yang tidak perlu dengan cepat. Manajer dan anggota tim SDM harus menentukan cara mengembangkan keterampilan interpersonal untuk mempertahankan lingkungan yang positif dan kooperatif bagi semua karyawan.

9. Empati

Penekanan yang lebih besar telah diberikan pada kecerdasan emosional dalam beberapa tahun terakhir. Orang-orang yang menunjukkan kemampuan untuk menerjemahkan kebutuhan orang lain dan merespons dengan tulus sangat dihargai di lingkungan kantor. Orang-orang ini dapat membaca komunikasi non-verbal orang lain dan mengidentifikasi emosi mereka. Mereka juga lebih disukai karena sifat empati mereka menciptakan hubungan yang otentik.

10. Keterbukaan terhadap umpan balik

Aspek yang paling ditakuti dalam bekerja dalam tim adalah umpan balik. Tentu saja, semua orang menyukai pujian dan pengakuan ketika mereka telah melakukan sesuatu dengan benar. Namun, beberapa orang menganggap umpan balik negatif secara pribadi atau tidak mengubah perilaku mereka setelah mendapatkan kritik. Di sisi lain, orang dengan PQ tinggi memahami bahwa umpan balik memfasilitasi perbaikan.

11. Sikap positif

💡
Dr Lyubomirsky menemukan bahwa orang yang positif lebih percaya diri, ramah, optimis, dan energik. Orang-orang juga menganggap mereka lebih disukai. 

Menunjukkan sikap positif tidak serta merta meningkatkan kinerja seseorang. Namun demikian, hal ini merupakan contoh yang luar biasa dari keterampilan interpersonal yang efektif. Orang dengan pandangan positif memancarkan energi dan kewaspadaan. Mereka juga memiliki lebih sedikit stres dan fokus yang lebih baik pada pekerjaan mereka.

12. Kepercayaan diri

Orang yang percaya diri cenderung lebih berani mengambil risiko di tempat kerja. Sebagai contoh, meskipun takut berbicara di depan umum, mereka mungkin mendaftarkan diri untuk memberikan presentasi atau pidato. Oleh karena itu, orang yang berupaya meningkatkan keterampilan interpersonal mereka akan mengembangkan rasa percaya diri, meningkatkan keterampilan teknis, dan menilai kelemahan mereka.

13. Keandalan

Dalam sebuah kantor, setiap anggota tim memiliki peran. Para anggota diharapkan untuk menjalankan peran mereka sebaik mungkin. Atasan dan kolega mempercayai karyawan yang dapat diandalkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan benar dengan sedikit atau tanpa pengawasan. Selain itu, orang yang andal juga proaktif dalam memberikan solusi.

14. Rasa humor

Sifat umum yang dimiliki oleh orang yang karismatik adalah humor. Ketika orang-orang menemukan cara mengembangkan keterampilan interpersonal, mereka menyadari pentingnya membangun hubungan yang tulus selama komunikasi. Cara tercepat untuk memulai sebuah ikatan interpersonal adalah melalui humor.

15. Keterampilan kepemimpinan

Siapa pun yang mampu menerjemahkan berbagai cara untuk meningkatkan keterampilan interpersonal dapat menjadi seorang pemimpin. Mereka menjadi karismatik, berempati, dapat diandalkan, dan komunikator yang baik. Sifat-sifat kepribadian ini sangat penting dalam kepemimpinan dan manajemen. Selain itu, pemimpin yang baik memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan mereka dan memotivasi mereka untuk menjalankan peran mereka.

Cara mengembangkan dan meningkatkan keterampilan interpersonal

Keterampilan interpersonal merupakan hal yang paling penting untuk berkomunikasi dengan baik dalam sebuah organisasi. Berikut adalah lima cara efektif untuk meningkatkan keterampilan interpersonal:

1. Mempromosikan budaya kerja yang positif

Pelatihan keterampilan interpersonal yang efektif adalah landasan dari lingkungan kerja yang positif. Menciptakan budaya komunikasi yang jujur, dapat diandalkan, dan saling menghormati akan meningkatkan semangat tim. Selain itu, budaya yang positif memungkinkan karyawan untuk fokus pada peningkatan keterampilan interpersonal di tempat kerja dan meningkatkan kolaborasi mereka.

💡
Forbes menjelaskan bahwa karyawan yang percaya bahwa mereka berada di lingkungan kerja yang positif 21% lebih berdedikasi terhadap pertumbuhan perusahaan daripada mereka yang memiliki pandangan sebaliknya.

2. Membina hubungan kerja yang sehat

Kolaborasi di antara rekan kerja membutuhkan rasa saling percaya dan interaksi yang bersahabat. Staf harus belajar bagaimana meningkatkan keterampilan interpersonal untuk mengembangkan hubungan kerja yang sehat. Keterampilan seperti resolusi konflik, rasa hormat, dan ketegasan memainkan peran utama dalam membangun hubungan ini.

Selain itu, hubungan yang sehat meningkatkan kebahagiaan karyawan. Sebuah studi dari Apollo Technical menemukan bahwa produktivitas meningkat sebesar 31% ketika suasana hati karyawan secara umum bahagia.

3. Doronglah untuk mendengarkan secara aktif di tempat kerja

Mendengarkan adalah keterampilan yang harus dilatih. Menurut HBRbeberapa laporan menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan sebuah pembicaraan hanya dapat mengingat 25% dari isi pembicaraan setelah dua bulan. Selain mempelajari keterampilan interpersonal, karyawan harus menggunakan keterampilan ini dalam interaksi sehari-hari.

Mendengarkan secara aktif memastikan bahwa orang-orang mendengar instruksi dengan jelas dan melakukan pekerjaan dengan tepat. Keterampilan ini juga membina hubungan yang lebih baik dan meningkatkan moral karyawan.

4. Mengenali perilaku yang baik

Karyawan yang menunjukkan keterampilan interpersonal yang efektif harus diberi penghargaan 🎁. Penghargaan ini dapat berupa promosi, kenaikan gaji, atau bonus. Perilaku yang baik meliputi komunikasi yang saling menghormati, mendengarkan secara aktif, penyelesaian konflik, dan keandalan. Selain itu, manajer dapat secara terbuka mengakui perbuatan baik dan kualitas kerja. Misalnya, ketika seorang karyawan yang pendiam menawarkan diri untuk melakukan presentasi.

Sebuah studi baru-baru ini merinci bahwa pengakuan dan penghargaan bertanggung jawab atas 69% kepuasan mereka terhadap perusahaan mereka.

5. Menawarkan pelatihan tentang keterampilan interpersonal

Individu dengan keterampilan orang yang luar biasa berkembang pesat di sektor korporat. Dalam studi Wonderlic tahun 2016, 93% perekrut menganggap soft skill sangat penting. Oleh karena itu, bisnis kecil dan organisasi besar harus menawarkan kursus pelatihan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. Dalam kursus ini, karyawan mendapatkan keterampilan untuk menciptakan hubungan yang memberdayakan dengan anggota tim, kolega, dan konsumen.

Kesimpulan

Mengapa keterampilan orang penting? Banyak pekerjaan yang melibatkan kolaborasi dengan orang lain dalam berbagai kapasitas. Keterampilan karier ini bermanfaat dalam membangun hubungan yang bermakna dan memfasilitasi komunikasi yang saling menghormati. Selain itu, keterampilan interpersonal lebih dari sekadar komunikasi verbal.

Di tempat kerja, mungkin ada konflik kecil dan kesalahpahaman. Tantangan-tantangan ini mempengaruhi perkembangan organisasi karena karyawan mengembangkan semangat kerja yang rendah dan mungkin memilih untuk meninggalkan perusahaan. Mengembangkan keterampilan interpersonal memungkinkan staf administrasi untuk mengasah kemampuan mendengarkan, meningkatkan resolusi konflik, dan mempertajam keterampilan kepemimpinan mereka.

Staf lain juga memahami pentingnya keterampilan interpersonal seperti rasa hormat dan keandalan dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif. Tinjauan mendalam mengenai peningkatan keterampilan interpersonal mengungkapkan bagaimana setiap orang dapat meningkatkan PQ mereka.

Selain itu, karyawan juga memiliki peran dalam pengembangan keterampilan lunak. Misalnya, mereka dapat memberikan kursus pelatihan tentang pengembangan keterampilan interpersonal dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat di mana keterampilan penting ini berkembang.

Mendefinisikan Ulang Intranet Tempat Kerja untuk Menghidupkan Tempat Kerja Digital Anda.
Pelajari bagaimana

Mary Madhavi Reddy

Mary Madhavi Reddy LinkedIn

Mary adalah seorang pemasar konten dengan pengalaman 20 tahun. Kariernya meliputi GE Money, Google, dan beberapa perusahaan rintisan yang sedang berkembang. Di Empuls, dia menangani pesan dan pemosisian produk.